NASA Konfirmasi Bumi Miliki Bulan Kedua

Badan Antariksa Amerika (NASA) belum lama ini mengonfirmasi adanya sebuah asteroid kecil yang mengitari Bumi. NASA menyebut benda langit yang berdiameter 36,5-91 meter itu dengan julukan ‘Bulan Kecil’.

Seperti dilaporkan Inhabitat, Rabu (22/6/2016) NASA melihat bahwa batu kecil itu mengitari Matahari dalam orbit yang sama dengan Bumi. Bahkan dia juga mengitari Bumi seperti Bulan meski karakteristik mereka berbeda.

Ilmuwan NASA memperkirakan bahwa “teman baru” Bumi yang dikenal sebagai ‘asteroid 2016 HO3’ ini mungkin telah lahit sekira selama 100 tahun lalu. Dia pertama kali terdeteksi pada 27 April oleh Pan-STARRS 1 asteroid survei teleskop di Haleakala, Hawaii, yang dioperasikan oleh University of Hawaii Institut Astronomi.

Meskipun bulan asteroid ini dalam orbit Bumi, mungkin tidak tinggal lama, setidaknya dalam skema besar timeline alam semesta. Orbit asteroid itu sendiri memiliki pola yang unik, melakukan sentuhan maju mundur lambat selama beberapa dekade. Ia diperkirakan akan terus begitu setidaknya hingga beberapa abad ke depan.

Paul Chodas, manajer Center for Near-Earth Object (NEO) Studies at the Jet Propulsion Laboratory milik NASA, menjelaskan bahwa karena jaraknya, bulan baru mini ini adalah ‘quasi-satelit’ Bumi daripada satelit yang sejati seperti Bulan.

"Loop asteroid di sekitar Bumi melayang sedikit di depan atau di belakang dari tahun ke tahun, tetapi ketika mereka melayang terlalu jauh ke depan atau ke belakang, gravitasi bumi hanya cukup kuat untuk membalikkan belokan dan memegang asteroid sehingga tidak pernah mengembara jauh-jauh dari sekitar 100 kali jarak Bulan, " kata Chodas. "Efek yang sama juga mencegah asteroid mendekat lebih dekat dari sekitar 38 kali jarak Bulan. Akibatnya, asteroid kecil ini terjebak dalam tarian kecil dengan Bumi."

Selama bertahun-tahun, asteroid lainnya telah melakukan tarian serupa dengan planet kita, tetapi mereka lebih seperti teman kencan dari hubungan jangka panjang. Lebih dari 10 tahun yang lalu, asteroid 2003 YN107 mengikuti pola orbital yang sama untuk waktu yang singkat, menurut Chodas, tetapi telah meninggalkan sekitar bumi.

"Asteroid baru ini jauh lebih terkunci pada kita," katanya, memprediksi bahwa itu akan tetap tinggal untuk "berabad-abad yang akan datang". Tidak perlu khawatir, satelit ini tidak membahayakan Bumi karena orbitnya yang tetap.