Teknologi Air Laut Jadi Air Minum Diterapkan di Jakarta dan Riau


Manis77 - Kebutuhan air minum yang meningkat mendorong pemerintah untuk terus melakukan serangkaian iinovasi. Salah teknologi yang sudah mulai diterapkan dalam pemenuhan kebutuhan air tersebut adalah mengubah air laut menjadi air minum. Teknologi ini bernama Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).
"SWRO, yang paling dekat ada di Kepulauan Seribu, Jakarta, itu sudah beroperasi. Air ini langsung bisa diminum, setara dengan air mineral dalam kemasan," ujar Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Mochammad Natsir, di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (17/10).
Natsir mengakui, pengoperasian teknologi ini memang menelan biaya tinggi. Pasalnya, tekanan pompanya membutuhkan 500 meter kolom air. Hal ini mengakibatkan biaya operasinya mencapai lebih dari Rp 25.000 per meter kubik. Sebagai perbandingan, untuk air biasa biaya operasinya Rp 4.000 per meter kubik tanpa bisa dikonsumsi.

Meski demikian, biaya tersebut bisa diterima masyarakat karena konsumsi air hanya untuk minum atau memasak. Sementara air untuk mandi dan kebutuhan lainnya yang perlu jumlah besar bisa disiasati menggunakan alternatif lain. Keuntungan lainnya dari teknologi SWRO tersebut adalah masyarakat tidak perlu lagi memasak air untuk minum.
"Di beberapa tempat sudah kita lakukan, yang terbesar di Tanjung Pinang, Riau, yakni 50 meter kubik per detik," tutur Natsir.

SWRO menjadi salah satu cara untuk memproduksi air baku. Apabila di darat sudah susah mencari air baku, masyarakat bisa mulai menggunakan air laut. Meskipun teknologi SWRO dan perakitannya sudah bisa diproduksi di dalam negeri, namun membrannya masih harus impor.
Teknologi Air Laut Jadi Air Minum Diterapkan di Jakarta dan Riau Teknologi Air Laut Jadi Air Minum Diterapkan di Jakarta dan Riau Reviewed by Unknown on 10:18:00 am Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.