Mengitip 'Toilet Portabel' dari Abad Ke-19

Manis77 - Berwisata di pantai memang menyenangkan, apalagi jika kita mengajak teman, keluarga, dan sanak saudara. Banyak yang bisa kita lakukan di sana dari mulai bermain pasir, hingga berenang di air laut.

Saat kita hendak berenang dan menikmati air laut, tentu kita membutuhkan pakaian khusus yaitu pakaian renang. Namun satu hal yang sulit ditemukan di pantai, tempat untuk berganti pakaian.

Kesulitan ini juga telah ada sejak abad ke-18, namun uniknya mereka yang berpikir keras menyelesaikan masalah ini membuat sebuah 'toilet portabel,' di mana bisa ditempatkan di sembarang tempat. Tapi selain itu ada fungsi utama lainnya, apa itu?

Kembali pada abad ke-18 dan ke-19, wanita saat itu tidak sebebas masa kini, di mana bisa mengganti atau membuka pakaiannya dengan pakaian renang. Ada beberapa etika dan sopan santun harus dipertahankan, saat mereka berganti pakaian.

Untuk membantu wanita menjaga kesopanan dan martabatnya, sebuah alat sederhana pun dibuat yaitu 'toilet portabel.' Sebuah toilet yang menyerupai ruang ganti terbuat dari kayu. Dan pada masa itu, alat ini biasa terlihat di pantai, dengan roda sehingga bisa ditarik oleh kuda ke pantai.

Di sana wanita akan memasuki ruang kecil dan berganti pakaian. Selain itu, alat sederhana ini juga bisa sebagai ruang penyimpanan pakaian kering yang mereka bawa sebelumnya.

Toilet portabel ini memulai debutnya di Inggris sekitar tahun 1750 dan menyebar ke Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman. Penemuan ini sering dikreditkan ke satu nama yaitu Benjamin Beale, seorang penemu sarung tangan dan pembuat yang tinggal di Margate, sebuah resor tepi laut pantai di Inggris.

Namun disayangkan segregasi hukum daerah mandi akhirnya berakhir di Inggris pada tahun 1901, dan toilet portabel ini semakin ditinggalkan. Hingga saat ini, di mana wanita dan pria dengan bebas berenang di laut tanpa malu-malu lagi. Dan pada awal tahun 1920-an toilet portabel ini punah.