Ibu Eni 'pusing' dan tutup warung usai dapat donasi Rp 170 juta



Mungkinkah nasib Ibu Eni menyusul Darsem usai terima sumbangan

Aksi Satpol PP Kota Serang yang merazia dan menyita dagangan milik Ibu Eni (50), berbuntut luas. Nasib Ibu Eni pemilik warung nasi di Pasar Rau, Serang, Banten, kala itu mengundang simpati banyak pihak.

Seorang netizen pemiliki akun twitter @dwikaputra menggalang dana untuk membatu Ibu Eni yang dagangannya dipaksa tutup oleh Satpol PP.

Hasilnya, sejumlah pejabat negara mulai dari presiden, menteri dan masyarakat umum terdorong hatinya untuk memberikan bantuan uang kepada Ibu Eni. Dalam waktu singkat, terkumpullah dana lebih kurang Rp 265 juta.

Dana yang terkumpul tak semuanya diterima Ibu Eni. Ibu Eni hanya menerima dana sumbangan tersebut sekitar Rp 170 juta. Sisanya diberikan Dwika Putra sang pengumpul donasi untuk disumbangkan pada pihak yang membutuhkan. 

Kisah ini mengingatkan pada Darsem yang juga menerima dana sumbangan dari masyarakat Indonesia. Darsem merupakan TKW asal Subang, Jawa Barat, yang berhasil lolos dari hukum pancung di Arab Saudi lantaran membunuh saudara majikannya. Padahal, perbuatan itu dilakukan Darsem dalam upaya membela diri.

Untuk bisa menghindari hukuman pancung itu, Darsem harus membayar denda. Namun, apalah daya dirinya dan keluarga, untuk makan sehari-hari pun Darsem rela menjadi TKW di negeri orang. Hingga akhirnya, sebuah stasiun televisi menginisiasi penggalangan dana untuk Darsem. 

Publik yang iba atas nasib menimpa Darsem pun terketuk hatinya untuk memberikan sumbangan. Dalam waktu singkat, terkumpullah dana Rp 1,2 miliar. 

Setelah uang itu ditangannya, nyatanya Darsem tak perlu lagi membayar denda. Sebab pemerintah Indonesia kala itu yang membebaskan dirinya dari hukum pancung tersebut. Sehingga dana yang terkumpul langsung masuk ke kantongnya utuh. Namun, uang yang diterima justru membuatnya lupa diri. 

Kuasa hukum Darsem, Elyasa Budianto mengungkapkan uang tersebut dibelanjakannya untuk membeli banyak harta. Tak hanya itu, Darsem pun berubah menjadi sosok yang sombong. 

"Dia bergelimang harta dan sombong. Perhiasan emasnya sempat dipamerkan kemana-mana," kata Elyasa Budianto, pada 2011 silam.

Kala itu, Elyasa menurutkan, kehidupan Darsem menjadi mewah. Uang yang diterimanya sudah dibelanjakan termasuk membeli perhiasan. Selain perhiasan Darsem, benda-benda berharga milik Dawud sang Ayah seperti jam tangan Rolex dan HP merek Cross juga disebut-sebut dibeli dari uang sumbangan.

"Memangnya kenapa kalau saya pakai uang (sumbangan) itu. Itu kan uang saya sekarang. Kalau beli perhiasan seperti ini kan biasa. Namanya perempuan, masak nggak boleh pakai perhiasan" kata Darsem, dengan nada ketus saat itu.

Namun informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, pada tahun 2014 kehidupan Darsem dikabarkan berubah drastis. Darsem tak lagi dikelilingi harta kekayaan. Untuk menghidupi keluargaya, Darsem membuka warung kecil dengan membuka jendela depan rumahnya. Bila suaminya tak pergi melaut, Darsem pergi keliling kampung menjual kue dengan menggunakan baskom.

Usai menerima bantuan uang dari netizen sebesar Rp 172 juta, Ibu Eni, pemilik warung nasi yang ramai diperbincangkan publik kini tak ingin diganggu. Padahal sebelumnya Ibu Eni terbuka kepada siapapun termasuk awak media.

Berdasarkan pantauan, warung nasi milik Ibu Eni tidak terlihat aktivitas apapun dari dalam warung. Pintu samping yang menjadi akses keluar masuk selama bulan puasa tertutup rapat. Gorden jendelanya pun tertutup kain bekas spanduk.

Di depan pintu masuk warungnya, terpasang sebuah sobekan kardus bertuliskan 'mohon maaf tidak terima komentar apapun trims pusing!!.

"Tulisan itu baru, kemarin enggak ada, dua hari Ibu Eni enggak kelihatan," kata tetangga di sekitar warung nasi milik Ibu Eni di Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang.

Untuk diketahui, Eni menerima bantuan sekitar Rp 172 dari netizen. Uang tersebut diserahkan oleh Dwika Putra, pengumpul donasi. Sedangkan sisa dari uang keseluruhan sumbangan donasi akan disumbangkan kepada yang membutuhkan lainnya. Dana yang terkumpul dari netizen sekitar mencapai Rp 267 juta.





* Bonus new member 10% ( min.100 Ribu ).
* Bonus Weekend Sabtu dan Minggu 10 Ribu ( Min.100 Ribu ).
* Bonus Rollingan 0,3% ( Perminggu ).
* Bonus Referral 15% ( Seumur Hidup ).
* Bonus Deposit 3% ( Min 100 Ribu ).

Ibu Eni 'pusing' dan tutup warung usai dapat donasi Rp 170 juta Ibu Eni 'pusing' dan tutup warung usai dapat donasi Rp 170 juta Reviewed by Unknown on 2:46:00 pm Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.